Judul Buku : Oposisi Islam
Penulis :
Dr. Neveen Abdul Khalik Musthafa
Tebal :
502 halaman
ISBN :
979-25-5355-X
Penerbit : LKis Yogyakarta
Tahun Terbit : 2012
Oposisi dalam Nalar Politik Islam
Wacana tentang oposisi terhadap sebuah
pemerintahan jarang sekali dihubungkan dengan atau diidentikkan dengan Islam
dan politik. Dalam politik, Islam lebih disteorotipkan oleh ilmuan Barat
sebagai dunia yang anti demokrasi dan cenderung dengan kultur otokrasi yang
anti kritik.
Islam
juga dianggap tidak mempunyai atau minim pengalaman empirik dalam praktik
oposisi dan demokrasi, sehingga yang mengedepan adalah otoritarianisme hampir
di seluruh wilayah negara-negara Islam. Atau dalam teorinya, Barat
menggambarkan masyarakat Islam hanya mengenal model kekuasaan diktator.
Bertolak
belakang dengan presepsi dan penilaian Barat terhadap Islam yang cenderung
stagnan dan apatis terhadap perubahan. Buku ini menelusuri sejarah Islam dan
menjelaskan bahwa sejatinya tradisi oposisi dan demokrasi telah berakar lama
sejak kemunculan Islam itu sendiri.
Ajaran
tentang keadilan, persaudaraan, persamaan, kebebasan, dan demokrasi sudah
menjadi bagian dari Islam jaus sebelum muncul Revolusi Perancis. Pemerintahan
Rasulullah SAW. hingga Khulafaur Rasyidin menjadi tonggak terlaksananya sistem
demokrasi, pada masa akhir hidupnya, Rasulullah tidak mengangkat seorang
pengganti.
Hal
tersebut mengisyaratkan dengan jelas sekali bahwa nabi menyerahkan sepenuhnya
kepada umat untuk memilih pemimpin yang akan menggantikannya. Inilah prinsip
fundamental demokrasi Islam.
Karya Dr. Neveen Abdul Khalik Musthafa ini
juga menjawab semua tuduhan yang mendistorsi nilai peradaban Islam dengan
melacak hubungan Islam dan oposisi. Sepanjang sejarah politik Islam telah dikenal perbedaan pendapat yang
dibuktikan dengan adanya konsep oposisi berupa ungkapan-ungkapan, seperti milal,
nihal, madzhab, dan sebagainya.
Buku
ini terdiri dari dua bab. Bab pertama membahas
tentang akar pemikiran oposisi yang meliputi konsep oposisi, dasar-dasar
hukum Islam atas oposisi, dan hubungan oposisi dengan model kepemimpinan
masyarakat Islam. Bab kedua membahas tentang pemikiran pemikiran politik aliran-aliran
oposisi Islam. Yang meliputi aliran revolusi, aliran sabar , dan lairan
kapabilitas.
Dalam penutup buku ini, penulis juga menambahkan
sejumlah analisis dan refleksi terhadap kondisi Islam kontemporer yang sejalan
dengan berbagai kesimpulan yang akan kita dari kondisi tersebut.
Buku ini sangat menarik untuk dibaca, karena di
dalamnya ditawarkan berbagai pemikiran-pemikiran dan wacana baru terkait
masalah oposisi yang dihubungkan dengan Alquran maupun Assunah.
Namun ada sedikit kekurangan dari buku ini,
penggalan kalimat yang sulit dimengarti. Pun itu sebuah kemakluman, buku yang
berjudul “Oposisi Islam” ini adalah hasil alih bahasa dari Arab ke Indonesia.
Membaca
buku ini seperti membuka sebuah ladang pemikiran baru. Memperluas cakrawala
berfikir kita terhadap khasanah ke-Islam-an. Dengan begitu, kita tidak serta
merta menerima pendapat yang dilontarkan bangsa Barat. Jadi, umat muslim harus
menganalisis dan mengkaji lebih dalam lagi statement mereka.
Ibil
Ar-Rambany
Terimakasih atas kunjungan anda....