IKAMARU adalah Ikatan Alumni
Madrasah Aliah Raudlatul Ulum, suatu organisasi yang mewadahi keluarga besar
alumni MA Raudlatul Ulum, di sini semua alumni MA Raudlatul Ulum mempunyai hak
yang sama untuk tetap menjalin tali silaturahmi dan bernaung di dalamnya.
IKAMARU bersifat mengayomi, yaitu mengayomi semua alumni MA Raudlatul Ulum layaknya darah daging
sendiri.
Tapi apakah IKAMARU mampu mengayomi kesemua anak-anaknya yang
mempunyai keinginan berbeda-beda dan bermacam-macam? Di sinilah polemik yang
selalu menjadi angan-angan suatu saat dapat di wujudkan. IKAMARU Jakarta dan Sekitarnya beranggotakan para alumni yang tersebar di puluhan universitas
negri maupun swasta di Jakarta dan Sekitarnya. Tapi sebagian besar anggotanya berbasis di UIN Syarif Hidayatullah-Ciputat.
Saya sempat bertanya-tanya, mengapa poros roda kegiatan
ada di UIN dan selalu di UIN dari tahun ke tahun. Lalu bagaimana nasib para
anggota yang kampusnya berjauhan dengan UIN? Apakah mereka bisa mendapatkan hak mereka untuk di ayomi? Sejauh
yang saya lihat IKAMARU Jakarta kebanyakan “bermain” di seputar UIN saja, tanpa bisa
menggemakan suaranya keluar. Jadi IKAMRU Jakarta sangat kurang bahkan tidak
dirasakan keberadaanya di kampus-kampus lain di sekitar Jakarta. IKAMARU sangat
berharap para penjemput bola yang mau susah-susah bermacet-macetan untuk
menghadiri acara IKAMARU di UIN. Tanpa pernah memikirkan bagaimana kerinduan
para anggotanya yang non UIN untuk diberikan apresiasi yang lebih atas
partisipasi mereka. Masalah seperti ini akan selalu menjadi kajian ulet di
setiap periode kepemimpinan baru IKAMARU, yang di dalam rapat kerjanya selalu merancang
strategi penjembatanan yang di anggap pas berupa proker-proker yang hanya
dipikirkan sampai sebatas sistematis saja tanpa memikirkan hal teknis,
akibatnya implementasi idenya nihil.
Masalah terakut IKAMARU Jakarta
adalah keidentikan semua program-program kerjanyanya pada UIN. Semua kegiatan
dan program kerja disusun berdasar kalender akademik UIN. Semua tenaga ahli
yang strategis dan berpengaruh pada operasional organisasi di ambil dari UIN untuk menyinergikan langkah.
Alhasil IKAMARU Jakarta lebih cocok kalau dinamakan IKAMARU UIN. Artinya dalam roda
kepemimpinan IKAMARU dari periode ke periode hanya berjalan stagnan. Tidak ada progres yang menawan yang dapat menjawab kegelisahan dari
alumni non UIN. Hal ini menunjukkan ketidak seriusan pengurus IKAMARU Jakarta untuk
benar-benar memimpin IKAMARU Jakarta. Semua asal jalan saja, yang penting IKAMARU
kelihatan proses operasionalnya, dan kelihatan ada kegiatan.
Seharusnya jika sudah di beri mandat untuk menjalankan roda kepengurusan IKAMARU Jakarta, para pengurusnya juga harus menyelaraskan pola pikir dan
standar kapabilitasnya. Jika yang dipegang IKAMARU Jakarta mereka harus memakai
standar kepemimpinan yang berkapabilitas IKAMARU Jakarta, bukan tetap
menggunakan standar kapabilitas UIN seperti yang terjadi sekarang dan periode
sebelumnya. Selama ini pemimpin yang memimpin IKAMARU Jakarta masih menggunakan
budaya “penerus pimpinan”, mereka hanya meneruskan sistem kepemimpinan sebelum
mereka. Mereka masih takut untuk melakukan revormatisasi sistem, jadi IKAMARU
Jakarta hanya kemasannya saja, tapi isinya adalah IKAMARU UIN Ciputat.
IKAMARU Jakarta sangat membutuhkan pemimpin yang berani Out Of The Box!
Pemimpin yang mau keluar dari Confort Zone demi terciptanya tujuan dasar dari IKAMARU
Jakarta, yaitu mengayomi semua anggotanya. Menyediakan feedback yang
berkeadilan bagi setiap anggotanya. Dan dapat mengayomi seluruh keluarga IKAMARU
yang berada di semua penjuru Jakarta.
Akhid Fuadi
IKAMARU Jakarta 11
Mahasiswa Tri Sakti
Mahasiswa Tri Sakti
Superb, Mas Fuadi.. Ini problem kita sebagai anggota, yang menanggung permasalahan ini adalah bukan hanya IKAMARU yang Notabene-nya mahasiswa UIN, tapi pean dan anggota Ikamaru yang lain di luar UIN, kita pikirkan bersama solusi untuk menjembatani problem ini..ungkapan bijak mengatakan : "janganlah kita hanya mengecam kegelapan, tapi cobalah nyalakan lilin"..IKAMARU Jakes sedsang menuju pendewasaan, jadi perlu banyak pengenalan hal-hal yang musti diarahkan kita bersama, bukan tugas hanya sebagian IKAMARU KAMPUS tertentu..kita besar bukan karena kita banyak anggota, tapi kita besar karena kita bersama..jadi, Sentimen ini mudah2-an segera mencair..hehe
BalasHapusTerimakasih atas kunjungan anda....