Sontak,
otak saya langsung tertuju ke koran KOMPAS yang saya baca beberapa hari
sebelum kejadian ini. KOMPAS memberitakan, bahwa pemerintah berencana
menaikan harga solar. Apakah benar imbas dari wacana pemerintah tersebut
berdampak pada kelangkaan BBM jenis solar? Lantas apakah ini sebuah drama
penimbunan untuk menjemput kenaikan harga solar?
Saya
tidak menemukan jawaban pasti mengenai pertanyaan yang begitu saja terlintas
dalam benak saya. Namun waktu itu juga
saya sangat yakin, bahwa kejadian ini kurang lebihnya adalah dampak dari wacana
tersebut.
Saya
begitu tercengang ketika melihat berita yang tertera pada halaman awal Koran KOMPAS
hari Rabu 24 April 2013. Menurut pemantauan KOMPAS ada beberapa
daerah yang juga mengalami kelangkaan solar, antara lain Kabupaten Jember dan
Banyuwangi di Jawa Timur, Kota Semarang di Jawa Tengah, Kabupaten Indramayu dan
Cirebon di Jawa Barat, serta Kota Makassar di Sulawesi Selatan.
Banyak
kemungkinan penyebab kelangkaan solar ini, seperti pasokan soalar yang tidak
bisa menutup kebutuhan, mengingat semakin membengkaknya kebutuhan masyarakat
dalam penggunaan solar untuk transportasi baik darat maupun laut. Selain itu,
mungkin anggaran yang digelontorkan
untuk sektor perminyakan terkesan minim. Namun untuk yang kedua, rasanya
sedikit tak pantas jika dana untuk sektor Migas dikatakan minim.
Terlepas
dari itu semua, akibat kelangkaan solar ini sangat berdampak pada terganggunya
sektor perokonomian. Truk-truk pengangkut tidak bisa lagi melanjutkan
perjalanannya, nelayan tidak bisa melaut, dan masih banyak lagi.
Melihat kejadian yang demikian tampaknya membuat nurani presiden beserta beberapa jajarannya bergetar. Si Pak Beye (SBY) menggelar rapat dengan beberapa menteri. Isi keputusan rapat tersebut, pemerintah akan menambah pasokan BBM dengan harapan kelangkaan bisa teratasi.
Pemerintah
selalu begitu, terlihat sigap dan cermat ketika rapat. Terlihat gagah dengan
dasi yang menjulur seperti lidahnya, terlihat pandai saat ia berdialektika, dan
terlihat peduli rakyat jika sudah ada yang menderita.
Entah apapun
itu, kelangkaan solar sat ini sangat mencekik kehidupan rakyat kecil yang jauh
dari pandangan, yang tidak terlihat jelas jika tidak memelototkan mata.
Ibil
Ar-Rambany
Terimakasih atas kunjungan anda....