Tak terasa sudah Sepuluh tahun IKAMARU Jakarta menapakakkan kakinya di
bumi Ibu kota. Sungguh bukan waktu yang singkat, dan juga bukan hal yang mudah
untuk mempertahankan sebuah organisasi tetap berdiri kokoh. Meskipun dalam awal
pendiriannya tak jarang pula ditemui krikil-krikil yang menghiasi dan menemani
dalam langkah perjalannya. Krikil-krikil tajam yang menjadi batu sandungan,
kadang pula menjadikan organisasi ini jatuh bangun bahkan tertatih-tatih. Perlu
kita syukuri juga organisasi ini terus mampu untuk terus bisa berdiri dan
bangun dan berkembang. Sandungan-sandungan selayaknya sudah menjadi hal yang
wajar dan biasa, karena kita sudah terlatih dan biasa di gembleng sejak
masih di Raudlatul Ulum dulu. Itu merupakan sebuah ujian yang harus mampu
dilalui dan hal tersebut bisa dijadikan sebuah pelajaran yang berharga serta
dapat di ambil pula hikmahnya.
Semangat pantang menyerah dan selalu optimis inilah yang dibutukan dan
harus terus digelorakan kepada sedulur-sedulur ikamaru. Semangat itu pulalah
yang dulu pernah diwariskan para sesepuh IKAMARU untuk tetap yakin akan
masa depan IKAMARU yang lebih baik. Dari masa ke masa, kepakkan sayapnya semakin
tarasa. Terbukti pada masa sekarang IKAMARU terus selalu terlihat kompak dan
solid. Rasa kebersamaan dan kekeluargaan selalu mengiringi dalam setiap meniti
aktivitasnya.
Rasa saling memiliki (sense of belonging) ikamaru juga harus
terus ditumbuhkan. Ikamaru bukan milik pribadi, bukan milik satu golongan, bukan
milik yang mahasiswa ataupun yang non-mahasiswa, bukan milik yang muda ataupun
yang tua. Tetapi, ikamaru adalah milik kita bersama. Ikamaru adalah rumah kita,
rumah yang harus kita rawat dan hiasi dengan hiasan yang indah. Ikamaru adalah keluarga
kita semuanya, keluarga yang harus selalu kita bina keharmonisannya. Ikamaru
harus mampu mengayomi semua anggota sedulurnya, tak pandang strata sosialnya,
tak pandang mahasiswa atau kuli bangunan.
Sebagai anak rantau di bumi ibu kota, tentu sangat membutuhkan sebuah keluarga
yang mampu mengayomi dan mendidik agar selalu ke jalan yang lempeng-lempeng saja
gak neko-neko. Sudah menjadi rahasia umum bahwa hidup di Jakarta atau
sekitarnya tidak semudah selayaknya hidup di kampung halaman, mulai dari pergaulan
yang bebas dan kehidupan yang keras menjadi pemandangan yang sudah biasa ditemui.
Sebagai generasi santri mbah Suyuthi, kita harus yakin itu semua tidak menjadi
halangan atau bahkan hambatan untuk meraih apa yang kita cita-citakan di tanah
rantau ini. Tidak usah khawatir, karena semasa nyantri di Guyangan dulu kita
telah cukup diberi modal oleh para pak Yai dalam setiap menentukan langkah kita.
Ada beberapa yang hal perlu penulis sampaikan demi berkembangnya serta
IKAMARU Jkarta agar lebih berkarakter;
Pertama, Ikamaru harus aspiratif. Dimana pada
awal didirikanya ikamaru adalah bertujuan untuk menjalin terjalinnya tali
silaturrahim antar generasi alumni, maka IKAMARU harus mampu mendengarkan dan
menyalurkan segala keluh kesah para anggotanya. Seperti halnya bahasa bocah-bocah
zaman sekarang yaitu tempat curhat. Tentu bukan hanya curhatan yang lebay
ataupun alay, tetapi bentuk curhatan yang posistif, curhatan yang bisa memberi
kontribusi demi perkembagangan organisasi. Dengan itu, ikamaru bukan hanya
sekedar wadah untuk kongko-kongko saja, ngumpul makan-makan terus pulang.
Namun, dengan modal keluh kesah ataupun curhatan para alumni kita bisa terus
menghhidupkan IKAMARU untuk tetap aktif dan eksis.
Kedua, IKAMARU harus tetap Independen dan netral dari
virus-virus kepentingan. Independensi untuk sebuah organisasi alumni yang
berdasarkan pada asas kekeluargaan, tentu sangatlah penting bahkan wajib
hukumnya. Apapun bajunya, benderanya, partainya, jika sudah duduk bareng atas
nama keluarga Ikamaru, maka harus legowo melepas serta menanggalkan
segala atribut kepentingannya masing-masing. Kita bukan wadah politis
yang bisa di bawa kemana aja untuk menjadi “tim hore” demi memuaskan
kepentingan orang-orang tertentu semata. Akan tetapi, ini merupakan
wadah yang potensial untuk dijadikan sebagai ajang saling bertukar informasi,
wadah untuk mengasah intelektual serta wadah untuk mengembangkan potensi para
alumni. Sehingga, nikmat untuk terus bersatu, rasa untuk selalu bersama, rasa
saling memiliki dan rasa untuk bangga menjadi satu keluarga akan terus terjaga
sampai kapanpun. IKAMARU Jakarta akan tetap jaya!!
Moh.
Jazuli
Terimakasih atas kunjungan anda....