........
Mencoba menatap cakrawala
Aroma senja dan siluet sang surya menyapa
Gemercik air memanggil
Hariku sejenak menjadi lentera
Riuh ruah malam yang masyghul dengan ayat-ayat-Nya
Indah... namun beenada fana. Kadang...
Berhenti tanpa memberi makna...
Bila waktu telah menggenggam setiap nafas dan jeda
Entah berapa lama ia akan mengendap
Rasa itu seperti lautan
Sedangkan pikiran adalah mutiaranya
Angin itu seperti awan yang mengandung beban airnya
Menjadi hujan untuk memberi kehidupan. Tetapi..
Aku sebatas tinta yang terpercik menyaksikannya
Mengapa terbentang seribu tabir antara mata dan hati?
Andai eliksir kehidupan mampu menetralisir
Semuanya tak akan seperti ini...
Rentetan asa yang menggantung bersama nyanyian malam, mencipta
Ornamen-ornamen kehidupan..
Jika pelita mengambil cahaya dari rembulan
Izinkan aku mengambil secercah cahaya dirimu wahai asaku
..........
Mencoba menatap cakrawala
Aroma senja dan siluet sang surya menyapa
Gemercik air memanggil
Hariku sejenak menjadi lentera
Riuh ruah malam yang masyghul dengan ayat-ayat-Nya
Indah... namun beenada fana. Kadang...
Berhenti tanpa memberi makna...
Bila waktu telah menggenggam setiap nafas dan jeda
Entah berapa lama ia akan mengendap
Rasa itu seperti lautan
Sedangkan pikiran adalah mutiaranya
Angin itu seperti awan yang mengandung beban airnya
Menjadi hujan untuk memberi kehidupan. Tetapi..
Aku sebatas tinta yang terpercik menyaksikannya
Mengapa terbentang seribu tabir antara mata dan hati?
Andai eliksir kehidupan mampu menetralisir
Semuanya tak akan seperti ini...
Rentetan asa yang menggantung bersama nyanyian malam, mencipta
Ornamen-ornamen kehidupan..
Jika pelita mengambil cahaya dari rembulan
Izinkan aku mengambil secercah cahaya dirimu wahai asaku
..........
aduhai..
BalasHapusTerimakasih atas kunjungan anda....