(sebuah drama panggung dalam)
(Suara narrator: suara setan asli)
Assalamu’alaikum
Perkenalkan, aku adalah Setan. Seperti yang kalian ketahui, aku hidup di dimensi lain dengan dimensi kalian. Jadi kalian tidak bisa melihatku, walau kita sama-sama berada di bumi. Sebenarnya aku nggak sreg saat mengucapkan salam tadi. Jujur aku tidak menghendaki kalian dalam keselamatan. Aku lebih suka kalian terjerumus dalam kesesatan. Sudahlah itu hanya intermezzo.
Sekarang aku di sini karena undangan. Aku terkesan, ternyata ada dari negeri manusia yang berani-beraninya mengundang aku. Tapi aku mau aja, dan sudah kuniati, aku di sini hanya sekadar memberi informasi tentang aku dan tentang kaumku, sesuai order dari pengundang. Kenapa aku mau saja, bukannya aku lemah, tapi ini wujud dari jiwa kasatriaku. Aku tidak mau dianggap licik karena membisiki ini itu ke kalian, saat kalian dalam keadaan tidak siap. Dan aku harap setelah, bisalah dikatakan ceramah dari aku nanti, kalian sudah siap menghadapiku, tidak ada kata tidak siap lagi. Ingat begini-begini aku musuh sejati kalian. Dan untuk kalian-kalian yang biasanya mengantuk ketika ada ceramah, aku harap tidak mengantuk lagi karena aku sudah meminjamkan alat canggih yang talah dimiliki kaumku miliki, khusus untuk acara ini. Alat ini nanti dapat mengeluarkan figuranku dan beberapa figuran lain yang dapat membantuku dalam bercerita.
Oke. Mulai dari sejarahku.
Sebenarnya aku sudah diciptakan oleh Tuhan sebelum nenek moyang kalian, Adam dan Hawa. Aku diciptakan dari nyala api, bukan api sembarangan, api khusus yang hanya ada untuk menciptakan aku. Singkatnya, aku adalah makhluk yang sangat taat kepada Tuhan. Apa-apa yang Tuhan perintahkan ke aku, pasti kulakukan. Sampai suatu ketika tiba-tiba Tuhan mengumumkan untuk semua makhluk berkumpul di tempat lapang.
Setan : Heh ada apa? Kok kita dikumpulkan di sini?
Malaikat : Amboh, katanya sih Tuhan mau ngumumin suatu hal yang penting
Malaikat 2 : nggak gitu, Tuhan mau ngenalin ke kita mahluk baru ciptaan-Nya
Setan : emang Tuhan buat mahluk baru lagi ya…?
Malaikat : kita lihat aja
(Setelah beberapa saat)
Suara Tuhan : Kalian sudah berkumpul?
Semua : Sudah Tuhan…(serempak)
Suara Tuhan : Ya udah acara sekarang dimulai
(tiba-tiba ada sesosok mahluk yang masuk panggung)
Semua : (terpana)
Suara Tuhan : Bagaimana? Bagus kan mahlukku yang baru ini. Ini dia mahluk yang paling sempurna diantara mahluk-mahlukku yang lain.
Setan : (wajah kaget) hm…maaf Tuhan, bisa diulang lagi kata-kata terakhir tadi.
Suara Tuhan : Setan…Setan…makanya jangan bengong terus, dia ini adalah mahlukku yang memang sudah kupersiapkan menjadi paling sempurna dan sekaligus khilafah di bumi. Kalian boleh menjajal kemampuan mahlukku ini.
Malaikat : Hmm… baiklah aku yang pertama menjajal. Wahai mahluk Tuhanku yang baru, itu (menunjuk batu) benda apa?
Mahluk : Batu! Hajarun! Stone! Rock! Mau yang bahasa mana? Apa watu wae bahasa jawane?
Malaikat 2 : Wah… Hebat
Suara Tuhan : Benarkan…itulah kalian kukumpulkan di sini, selain untuk kuperkenalkan dengan mahluk yang bernama manusia Adam ini, sekaligus kalian kuperintahkan memberi hormat padanya, kan kalian tadi sudah lihat betapa sempurnanya dia, pantaskan kalian beri hormat? Sekarang beri hormat ke dia!
Malaikat 1&2 : (memberi hormat)
Suara Tuhan : Lho…kamu yang dipojok sana, kenapa kamu tidak memberi hormat, apa kamu tidak dengar perintah-Ku?
Setan : Maaf Tuhan, bukannya aku membangkang atau bagaimana. Aku pasti akan menaati semua perintah-Mu Tuhan, sebagai mahluk yang taat kepada-Mu. Tapi Tuhan maaf untuk yang satu ini aku tidak sanggup dan keberatan, karena sejatinya aku mahluk yang lebih sempurna katimbang dia. Aku dari api khusus yang panas. Sedang dia, hanya dari seonggok tanah. Maka itu Tuhan, mohon perintah Tuhan diubah aja, jangan menyuruh kami memberi hormat padanya, hormat dan sembahku hanya untuk-Mu Tuhan.
Suara Tuhan : e…e…kamu sudah berani membangkang, ya sudah kamu memang mahlukku yang sombong, dan aku tidak menyukai kesombongan, jadi sekarang kamu turun dari tempat suci ini, turun sana ke bumi!! Dan kamu kulaknat sampai hari kiamat.
(Suara setan asli sebagai narrator)
Begitulah, cerita awalku kenapa sampai di sini, di bumi. Asalnya aku juga ada di surga bersama makhluk-makhluk yang lain, tapi gara-gara ada nenek moyang kalian aku diturunkan ke bumi. Saat itu aku sangat marah tak kepayang. Brengsek!
Setan : (digiring dua malaikat, lalu dijatuhkan) brukk, kalian jangan keras-keras dong, sakit tahu.
Malaikat1 : hah peduli apa kami sakit atau tidaknya kamu
Malaikat2 : Iya…sekarang kamu rasakan balasan yang setimpal karena menyeleweng dari perintah Tuhan.
Malaikat1&2 : (pergi)
Setan : Brengsek Adam, dia buat aku serendah ini. Awas tidak akan kumaafkan dia. Tapi sekarang aku ada di mana? Inikah bumi itu? Sekarang apa yang harus aku lakukan di sini? (duduk termangu menutup wajah)
(Suara setan asli sebagai narrator)
Pertama kali aku sampai di bumi, iya…aku sangat marah, tapi sekaligus bingung, bingung entah apa yang harus kulakukan di bumi, bumi adalah hal baru bagiku saat itu, dan aku tak tahu apa-apa tentang bumi. Dasar aku memang mahluk yang juga pintar, akhirnya hal itu terpikirkan, hal itu, ya…hal itu…
Setan : (tiba-tiba berdiri) oh ya hal itu…kok baru tepikirkan sih? (tangan bersedekap ke atas sembari berdo’a) Tuhan, maaf mengganggu, boleh nggak aku bertanya barang satu kali ini saja?
Suara Tuhan : Setan…Setan…kamu itu memang mahluk-Ku yang paling bandel, sudah kulaknat, masih saja berani bertanya. Ya udah, ada apa?
Setan : Terima kasih Tuhan atas waktunya. Begini Tuhan, tadi kan Engkau berfirman bahwa aku Engkau laknat seumur hidupku sampai hari kiamat?
Suara Tuhan : hm…iya
Setan : Tapi Tuhanku yang Maha Adil, bukankah nanti laknat Engkau akan terputus jika Engkau ambil nyawaku sebelum hari akhir. Jadi Tuhan bisa nggak aku minta ke Engkau umur yang panjang sampai hari kiamat, dan kebebasan untukku melakukan apa saja, termasuk mengganggu Adam dan cucu-cucunya sampai hari akhir...
(Setelah beberapa saat)
Suara Tuhan : Baiklah, ini adalah permintaanmu yang terakhir yang Kukabulkan. Tapi kamu jangan senang dulu Setan, mahlukku Adam bukanlah mahluk yang dengan mudah dapat kamu tipu daya? Ingat itu
Setan : Baik Tuhanku…(kembali ke posisi normal dan jalan mondar-mandir) siplah, seperti yang aku kira, ini memang sudah menjadi jalan takdirku, menjadi mahluk yang dilaknat, bukankah Tuhan telah mengatur segalanya sejak jaman azali lalu. Dan aku telah diatur-Nya menjadi mahluk yang tugasnya mengganggu mahluk lain agar menyimpang dari jalan kerahmatan-Nya. Baiklah Tuhan, sebagai mahlukmu yang patuh, akanku lakukan tugasku ini sebaik-baiknya, sampai akhir jaman. Sekarang, aku harus mempelajari seluk beluk bumi ini serta langitnya. Dan mencari jalan agar bagaimana aku bisa kembali ke surga untuk menyeret adam ke bumi juga (tiba-tiba berhenti) oh iya…sekarang aku lebih mantap lagi pada keyakinanku ini. Tuhankan pernah firman kalau Adam itu akan dijadikan-Nya khalifah di bumi, tapi sekarang dia ada di surga. Jadi ini memang tugasku, tugas suciku yang diperintahkan oleh Tuhan secara abstrak, untuk membuat Adam turun ke bumi. He…he…
(Suara setan asli sebagai narrator)
Singkat kata, selama waktu yang lama, aku mengadakan penelitian terhadap bumi hingga aku tahu bagaimana cara untuk terbang ke langit. Dan pada suatu hari, puncaknya, sampai juga aku di pintu surga. Memang tuhan selalu bersamaku, buktinya aku diberinya kemudahan dalam menemukan pintu ini. Setelah kuteliti, pintu itu ternyata dijaga oleh Malaikat, dan mau nggak mau aku harus cari cara untuk masuk.
Setan : (mengendap-endap menuju pintu melewati malaikat 1&2, ditutupi kain)
Malaikat1&2 : (sedikit jauh dari pintu, berbicang-bincang)
Malaikat 1 : Bagaimana keadaan di dalam surga?
Malaikat2 : Baik seperti biasa, hanya saja ada satu mahluk baru lagi
Malaikat 1 : Apa masih ada sebangsa dengan Adam?
Malaikat 2 : Iya, malah mahkluk ini dibuat dari tulang rusuknya adam, kalau nggak salah namanya Hawa
Malaikat 1 : o…jadi hawa namanya, yang akhirnya menjadi pasangan adam, agar Adam nggak kesepian.
Malaikat 2 : he..eh, eh… dengar-dengar sih mereka juga dilarang tuhan mendekati pohon khuldi lho
Malaikat 1 : lho kok gitu
Malaikat 2 : ya gak tahu, itu sudah jadi keputusan tuhan kok
Setan : (sampai di depan pintu, kain dicopot sambil melompat kegirangan dalam diam, lalu masuk pintu)
(Suara setan asli sebagai narrator)
Begitulah, aku masuk ke surga tanpa ada halangan yang berarti. Dan inilah aksiku di surga, dalam melakukan tugas sebagai pembuat Adam dan hawa turun ke bumi. Untungnya para malaikat bodoh tadi nggosipin tentang adam di surga, jadi aku tahu bagaimana cara jitu membuat adam hawa jatuh.
Setan : hm…jadi kelemahan mereka pada buah khuldi
Oke pertama-tama aku harus mencari dulu di mana mereka (melihat sekeliling)
Oh itu mereka (berjalan menuju adam dan hawa)
(adam dan hawa duduk-duduk berdua)
Setan : assalamu’alaikum
Hawa : wa’alaikum salam
Adam : (menoleh, kaget, berdiri, lalu bicara pada hawa) dik hawa, tidak perlu kau jawab salam. Asal tahu saja, dia itu setan, setan yang dilaknat oleh tuhan, jadi tidak ada gunanya kau do’akan selamat untuknya. Lagipula aku yakin dia tidak sepenuhnya uluk salam pada kita
Hawa : ini tho yang namanya setan, ganteng juga
Adam : hus…
Setan : ha…ha… sudahlah hawa tidak usah kau memujiku, nanti mas adammu cemburu lagi…
Adam : oke…oke…sekarang bagaimana kau bisa masuk kesini lagi? Dan mau apa kau? Kalau kau ingin mencelakaiku, menyerah saja, tipu dayamu tidak akan mempan padaku.
Setan : sudahlah…jangan su’udhon gitu, aku kesini dengan damai kok, dan masalah bagaimana aku kesini kau tak perlu tahu adam
Adam : ini bukannya su’udhon, tapi hakikidhon
Hawa : mas adam, kita dengarkan dulu saja apa keperluannya, mungkin saja memangbermasud baik seperti yang dia katakan
Adam : kalau dik hawa bilang gitu, ya apa boleh buat. Setan katakan apa sebenarnya keperluanmu disini?
Setan : aku hanya ingin ngobrol aja sama kalian. Yuk kita duduk dulu biar rilek
(setelah duduk) nah gini kan enak. Hah capek juga perjalanan dari bumi kesini. Tapi setelah melihat wajah hawa semua capek hilang sudah
Hawa : ah…kau bisa saja setan
Adam : diam, kamu jangan macam-macam setan!
Setan : tenang-tenang, tadi kan hanya bercanda, jangan diambil serius gitu dong
Sepertinya surga masih tetap nyaman seperti dulu ya…
(sambil melihat sekeliling) masih banyak buah-buahan yang bermacam-nacam juga…
(mengahadap hawa) eh..tahu gak hawa, dulu waktu aku masih di surga, aku paling suka ama buah yang lain daripada yang lain. Rasanya itu enak banget, paling enak dari pada buah-buah yang lain di surga
Hawa : oh ya…emang buah apa itu?
Setan : buah khuldi, tentu saja buah khuldi
Adam : (tiba-tiba berdiri dan mencengkram kerah setan) belang kamu sudah kelihatansetan, kamu memang mau mencelakakan kami, kamu pasti tahu buah itu dilarang untuk kami dekati, apa lagi kami makan
Setan : eh…eh…(pura-pura kaget)
Hawa : stop mas adam! Aku nggak mau melihat kekerasan di depanku
Adam : (melepaskan setan dengan ragu-ragu)
Setan : ah…kau ini adam dari tadi bawa’annya marah terus, kan sudah kukatakan aku nggak bermaksud jahat
Hawa : tapi setan, mas adam benar buah itu tuhan larang untuk kami. Lagian kami juga nggak tahu letak buah itu di surga yang luas ini
Setan : dilarang? Kok aneh ada peraturan seperti itu. Gak masuk akal. Oh ya…mungkinsaja tuhan ingin menguji seberapa pintar kalian
Adam : maksudnya?
Setan : gini loh gini, kita duduk dulu
Adam, tuhan kan sudah memperkenalkan dirimu di depan seluruh penghuni surga sebagai mahluk yang paling pintar. Dan surga itu tempat untuk memberi penghuninya kenikmatan yang tiada tara. Jadi tidak mungkin ada hal yang dilarang disini, termasuk buah khuldi. Seharusnya kau tahu itu adam, kan kau mahluk yang paling pintar. Lah… itulah kenapa tuhan melarang khuldi untuk kalian, karena tuhan menguji seberapa pintar kalian, dengan tahu atau tidaknya kamu bahwa sebenarnya tuhan tidak melarang kalian untuk memakan khuldi, dengan fakta di surga nggak mungkin ada sesuatu yang di haramkan. Apalagi khuldi adalah buah yang paling enak…pokoknya paling enak tiada tara.
Hawa : mas…sepertinya yang dibilangin setan masuk akal deh…bagaimana menurut mas
Adam : gimana ya…dik, mas masih ragu. Soalnya yang bilang ini setan
Hawa : mas ini gimana sih, dulu mas kan pernah bilang kita jangan melihat siapa yangbicara tapi lihat apa yang dibicarakan, ingatkan mas. Lah ini giliran setan yang bicara, mas malah bersikap sebaliknya
Adam : maaf dik mas lupa. Ya sudah setan, sekarang tunjukkan letak buah itu
Setan : dengan senang hati
(mereka beranjak pergi)
(Suara setan asli sebagai narrator)
Ha…ha…ha…jadi ingat dulu. Memang adam nenek moyang kalian itu aneh, katanya tuhan dia mahluk paling cerdas, tapi ternyata kalau ada hawa dia bisa begitu bodoh. Tidak kukira ternyata cara paling jitu untuk menjerumuskan adam adalah lewat hawa, dan itu terbukti waktu aku menggoda mereka untuk makan buah khuldi. Dan jurus inilah yang sampai sekarang kuwariskan anak cucuku, menghadapi anak cucu mereka.
Selanjutnya inilah proses kemurkaan tuhan pada nenek moyang kalian, peristiwa itu masih melekat di hatiku, seakan-akan baru kemarin itu terjadi.
Setan : ayo sini, ini lho buah khuldinya (sambil menunjuk)
(adam dan hawa sampai di tempat yang dituju)
Adam : mana?
Setan : itu loh, jelas sekali kok nggak bisa lihat
Hawa : oh itu, cantik banget, kelihatannya lezat
Setan : oh iya emang lezat, sangat lezat
Hawa : ayo mas adam kita makan buahnya
Adam : sebentar dik hawa, apa kamu yakin?
Hawa : loh kalau kita nggak makan buah ini, ntar tuhan kira kita nggak pintar, seperti kata setan, apa mas adam mau kita dinggap produk gagal
Adam : hm….
Setan : sudahlah hawa kamu aja duluan ntar adam juga nyusul
Hawa : oke aku duluan ya…
(hawa makan buah khuldi, menunggu beberapa saat, tapi tidak terjadi apa-apa, lalu disusul adam, setelah adam makan tiba-tiba)
Suara Tuhan : hayohh…ngapain kalian…sudah dibilangin jangan makan buah itu, kok masih ngeyel. Kalian itu bagaimana? Kalian itu dibohongi setan, kan sudah pernah kubilang setan itu musuh kalian, dan kata-kata musuh ya jangan digugu. Karena kebodohan kalian, kalian kuturunkan kebumi. Turun kalian dan jangan bawa apa-apa dari sini.
(adam hawa terpelanting keluar)
Setan : (ketawa, lalu ikut keluar)
(Suara setan sebagai narrator) Loh kok Cuma gitu doang, alat ini gimana sih? O…ternyata ada label telah lulus sensor oleh lembaga persensoran antar dimensi tho. Pantes…begini para manusia, kejadian sebenarnya lebih menarik lagi, pokoknya ada peristiwa yang sampai sekarang selalu kuingat yaitu pas setelah suara tuhan yang lagi marah, tiba-tiba pakaian mereka lepas semua dan tubuh mereka berdua berubah, dan perubahan yang paling menonjol pada hawa, sampai-sampai wajah adam jadi merah melihat itu, bahkan aku juga ngerasa panas dingin. Pahamkan…anak muda sekarang memang pintar-pintar, he..he.. makanya tadi di sensor
Ah…sepertinya waktu tidak mendukung, aku masih ada jadwal memberi penyuluhan untuk setan-setan generasi muda habis ini. Ya udah, intinya setelah kalian melihat tayangan tadi adalah waspada, waspadalah waspadalah. Aku ada dimana-dimana, dan kapan saja ketika ada kesempatan untuk menjerumuskan kalian, tapi jangan salahkan aku, karena ini memang tugasku dari tuhan, aku memang sudah ditakdirkan tuhan mengganggu kalian. Malah seharusnya kalian berterimakasih padaku wahai manusia, coba bayangkan saja, seandainya adam dan hawa tidak bisa aku goda dan tidak diturunkan ke bumi maka mereka tidak bereproduksi, kalian pun tidak mungkin ada sekarang. Dan juga nanti di akhirat kalian jangan menyalahkanku atas kelakuan bejat kalian, toh aku Cuma bisiki saja, bukannya memaksa kalian kan. Kalau kalian tidak mau ya udah tidak usah dilakukan, gitu aja kok repot. Dan coba bayangkan sekali lagi kalau aku tidak ada, betapa membosankannya hidup di dunia ini, semua berjalan stagnan, lurus-lurus saja, kalian hanya ibadah-ibadah saja, lalu apa dong bedanya kalian dengan malaikat, jadi selain tugas-tugasku yang lain, aku punya tugas yang gak kalah penting yaitu membuat ramai dunia, hahaha…
Sudah demikian saja, kalau ada kata-kataku yang salah tidak perlu kalian beri maaf, karena itu memang kusengaja dan patut ada. Untuk kalian para manusia sampai ketemu lagi, walau kalian tidak tahu aku sudah berada di samping kalian suatu saat nanti.
Selamat tinggal…
Muhammad Fahdi
Terimakasih atas kunjungan anda....